Hubungan Yang Putus Nyambung Merusak Kesehatan Mental?

Apakah Miku pernah mengalami putus nyambung? Ternyata dalam hubungan romansa putus nyambung ini bisa berpengaruh buruk pada kesehatan mental, loh. Nggak percaya? Hubungan asmara Yang Putus Nyambung Merusak Kesehatan Mental terutama sering bikin galau, tapi juga akan muncul rasa cemas dan tidak tentu yang menggantung di hari hari Miku saat bersamanya.

Hubungan yang Putus Nyambung Merusak Kesehatan Mental
Hubungan yang Putus Nyambung Merusak Kesehatan Mental. Sumber: www.pexels.com

Alasan Hubungan Putus Nyambung Merusak Mental

Pakar tidak menyetujui bila hubungan putus nyambung disebut sebagai hubungan sehat. Sebaliknya pola hubungan yang semacam ini justru bisa menambah gejala depresi. Pola putus nyambung dengan pasangan yang sama dikaitkan sebagai peningkatan gejala depresi dan juga kecemasan.

Bahkan dalam sebuah penelitian, hal ini bukan saja isapan jempol belaka. Karena dari survei 545 orang di dalam hubungan romantis mengenai tingkat kecemasan dan depresi. Dan apakah mereka mengalami putus nyambung bersama dengan pasangan.

Dari survei tersebut, hasilnya menyatakan bahwa mereka yang terlibat hubungan asmara putus nyambung punya korelasi dengan meningkatnya tekanan psikologis. Bahkan penelitian tersebut disimpulkan sesudah memperhitungkan faktor lain yang bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Sumber: Andrik Langfield
Sumber: Andrik Langfield

Bisa dibilang semakin banyak siklus putus nyambung semakin besar tingkatan depresi dan juga kecemasan. Sebaiknya Miku mengambil tindakan dan langkah untuk meninggalkan hubungan tersebut baik-baik. Bila memang sudah mengganggu kesehatan mental dan kekerasan dalam hubungan.

Sebab dengan berpisah Miku bisa menawarkan perspektif dan membantu pasangan untuk menyadari betapa mereka menghargai satu sama lain. Namun terlalu sering untuk putus nyambung di dalam hubungan bisa menjadi hal yang tidak baik bagi kualitas hubungan yang dijalani.

Putus nyambung dalam sebuah hubungan asmara kadang muncul karena penyalahgunaan hubungan sementara tidak ada komitmen  serta komunikasi yang memburuk. Sehingga jenis hubungan semacam ini dikaitkan dengan tekanan psikologis yang lebih besar seperti kecemasan dan depresi. Hubungan yang putus umumnya terjadi karena salah satu pasangan tidak menjalankan komitmen dengan baik.

Sumber: Toa Heftiba

Sementara itu, orang yang serius mengenai hubungan dapat menoleransi kelabilan pasangan. Sebab mereka tidak mau ambil resiko kehilangan. Dengan begitu perpisahan bisa diakibatkan pertengkaran atau perselingkuhan yang terus-menerus namun kedua pihak masih saling tertarik.

Dalam pola ini, yang menjadi masalah utama adalah kurang pastinya sebuah hubungan. Hal membuat jumlah kecemburuan meningkat dan bisa menimbulkan rasa cemas. Semakin lama semakin buruk dan bahkan bisa mengakibatkan depresi.

 

Reader Interactions

Leave a Reply

Trending